www.dailyapreal.com — Maut merupakan gerbang pemisah jasad antara makhluk yang masih hidup dan yang telah mati. Maut pasti akan menjemput tiap makhluk yang bernyawa tak terkecuali kita, manusia. Seringkali kita tidak siap menyambut 'tamu istimewa' ini. Tidak hanya karena waktu yang tak bisa diprediksi, tetapi juga mungkin ada urusan yang belum rampung. Terlebih ketika terjadi pada orang-orang terkasih kita, seperti orang tua.
Terselip rasa sedih mendalam ketika orang tua meninggal. Bisa jadi karena kita merasa belum cukup berbakti dan membahagiakan mereka saat masih hidup. Bahkan menjadi penyesalan seumur hidup kita. Namun, Islam memiliki tuntutan tentang masalah ini. Sebagai anak kita bisa tetap berbakti kepada orang tua sekalipun mereka telah tiada. Amalan-amalan ini InsyaaAllah bisa kita lakukan untuk orang tua yang telah meninggal. ‘Yuk simak penjelasan berikut ini!
- Melaksanakan
janji dan wasiat orang tua
Jika sebelum meninggal orang tua menyampaikan pesan untuk melakukan suatu amalan, maka itu merupakan wasiat untuk kita. Kita wajib melaksanakannya asalkan tidak bertentangan dengan syariat. Misal, orang tua berwasiat untuk menyedekahkan sebagian hartanya untuk anak yatim piatu. Pun ketika orang tua memiliki janji yang belum dipenuhi. Maka kita sebagai anak wajib memenuhi janji tersebut.
- Berdoa dan
memohonkan ampun
hadis dari Abu Usaid Malik bin
Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,
"Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
- Menyambung
tali silaturahmi dengan kerabat dan berbuat baik kepada sahabat orang tua
Diriwayatkan
dari Ibnu Umar
RA, Rasulullah bersabda:
"إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ"
"Sesungguhnya termasuk katagori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman bapaknya setelah dia meninggal dunia."
- Bersedekah atas nama
orang tua
Thabrani meriwayatkan dalam kitab Al-Ausath bahwa Rasulullah bersabda, “Jika seseorang ingin bersedekah, maka hendaklah ia bersedekah untuk kedua orang tuanya yang telah meninggal bila keduanya muslim, sehingga keua orang tuanya memperoleh pahala dari sedekah itu dan ia sendiri juga mendapatkan pahala seperti apa yang didapat oleh kedua orang tuanya tanpa dikurangi sedikit pun dari padaha kedua orang tuanya”.
- Melaksanakan
haji untuk orang tua
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah bahwa ia berkata, “Rasulullah bersabda, “Siapa yang menunaikan haji untuk ayahnya atau ibunya, makai a berarti telah membayarkan kewajiban hajinya, di samping ia juga mempunyai keutamaan sepuluh orang yang berhaji”. (HR. Daruquthni)
- Bergegas
melaksanakan amal kebaikan untuk membahagiakan orang tua
Kita juga tahu bahwa salah satu
amalan yang akan terus mengalirkan pahala meskipun seseorang telah meninggal
adalah doa dari anak yang sholeh untuk orang tuanya.
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh." (HR. Muslim).
- Menziarahi
kuburnya
Nabi SAW berziarah ke makam
ibunda beliau. Beliau menangis dan membuat para hadirin di sekitar beliau juga
menangis. Beliau bersabda:
"Aku minta izin kepada Rabb-ku untuk memohonkan ampunan baginya namun aku tidak diizinkan. Kemudian aku meminta izin kepadanya untuk berziarah ke makamnya dan aku diizinkan. Berziarah ke makam sebab itu dapat mengingatkan akan kematian." (HR Muslim dari Abu Hurairah).
- Melaksanakan
sumpah dan tidak mencela orang tua
Abdurrahman bin Samurah berkata Rasulullah SAW bersabda. "Barangsiapa yang menunaikan sumpah kedua orang tua, melunasi utang mereka dan tidak menyebabkan mereka dicaci maki, maka dia dicatat sebagai orang yang berbakti, walaupun dalam masa hidup orang tuanya dia durhaka. Dan barangsiapa yang tidak menunaikan sumpah kedua orang tua, tidak melunasi utang mereka, dan menyebabkan mereka dicaci-maki, maka dia dicatat sebagai orang yang durhaka walaupun dalam masa hidup orang tuanya dia berbakti."
- Melaksanakan
puasa untuk orang tua
Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah
dari bapaknya berkata seorang wanita datang menghadap Nabi SAW dan berkata, "Sesungguhnya
ibuku memiliki utang puasa dua bulan." Beliau bersabda, "berpuasalah
atas nama ibumu." Dia berkata lagi, "sesungguhnya ibuku belum
menunaikan ibadah haji." Beliau bersabda. "Kerjakanlah ibadah haji
atas nama-nya." Dia berkata lagi. "Aku pernah menyedekahkan budak
wanita kepadanya." Beliau bersabda Allah telah memberimu pahala karenanya,
dan sekarang mengembalikannya kepadamu sebagai warisan."
Nah, itulah amalan-amalan yang bisa kita lakukan sebagai bentuk bakti kepada orang tua yang telah meninggal. Semoga saat keduanya masih hidup pun kita tidak menyia-nyiakan keduanya.
Sumber: Buku Mendidik Anak Bersama Nabi Karya Muhammad Suwaid.
#odop #day21 #30dwc #day20
Komentar
Posting Komentar